Ikan Patin merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki harga jual cukup tinggi. Sebagai jenis ikan tawar unggulan, Ikan Patin juga sangat potensial untuk dikembangkan. Diketahui sejak masa pandemi hingga saat ini, kebutuhan pasar terhadap Ikan Patin termasuk sangat tinggi.
Permintaan yang besar ini datang dari masyarakat domestik maupun pasar internasional, khususnya wilayah Timur Tengah.
Menangkap peluang yang sangat prospektif, maka, perlu adanya peningkatan produktivitas terhadap komoditas ikan patin ini. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan bagi yang ingin memulai budidaya Ikan Patin:
1.Siapkan kolam yang bersih
Yang pertama dilakukan tentu saja harus membuat sebuah wadah berupa kolam yang bersih. Ikan Patin sebenarnya termasuk golongan ikan yang mudah dibudidayakan di berbagai jenis kolam seperti kolam irigasi, kolam rawa, kolam tadah hujan, kolam tembok dan kolam terpal. Tetapi untuk pemula, bisa memanfaatkan kolam terpal yang lebih efisien dan hemat.
Keuntungan memakai kolam terpal adalah bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki dan bisa dibongkar kembali apabila sudah tidak digunakan.
Kelebihan lainnya dari penggunaan kolam terpal adalah tidak menimbulkan kerusakan pada tanah. Pastikan juga terpal yang dipilih adalah terpal kualitas nomor 1 karena patil Patin yang tajam sanggup menusuk dinding terpal.
Sedangkan untuk pengairan kolam, bisa memanfaatkan sumber air yang berasal dari saluran irigasi, sungai atau air tanah yang berasal dari sumur biasa atau pompa.
2.Penebaran Benih
Pastikan untuk menggunakan benih berkualitas baik yang berasal dari unit pembenihan yang telah memiliki sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Penebaran benih sendiri dilakukan 5-7 hari setelah kolam terisi penuh. Penebaran benih bisa dilakukan pada pagi maupun sore hari.
Saat dilepaskan ke kolam, pastikan benih benar-benar terlihat sehat. Apabila ada benih yang terlihat kurang sehat, sebaiknya benih ditempatkan dulu di sebuah wadah yang dipasang di tepi kolam untuk diamati kesehatannya kembali sebelum ditebar ke dalam kolam.
3.Pemeliharaan Ikan
Pada tahap pemeliharaan, pemberian pakan berbentuk pelet bisa dilakukan satu hari setelah benih ikan ditebar. Pakan yang diberikan harus terdaftar di KKP, tidak kadaluarsa, tengik dan berjamur. Untuk menjaga kualitas pakan, sebaiknya diletakkan pada tempat yang kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.
Selain pemberian pakan, yang perlu diperhatikan juga adalah pengelolaan air. Pergantian air pada kolam bisa dilakukan saat kecerahan air sudah sangat rendah atau nafsu makan ikan sudah menurun dan terjadi serangan penyakit. Pergantian air sebanyak 20-30% dari total volume air. Sedangkan apabila terjadi kematian pada ikan, lakukan pergantian air sekitar 30% dan tambahkan garam dengan dosis 150-200g/ton.
4.Panen Raya
Saat akan dipanen, ikan tidak diberi makan 2 hari sebelum masa panen. Panen bisa dilakukan saat ikan sudah mencapai ukuran pasar atau mencapai bobot 500-700 gr /ekor.Tahapan panen yaitu jaring ikan, serok, timbang kering kemudian masukan ke dalam wadah transportasi.
Jaring yang digunakan adalah jaring PE dengan ukuran mata jaring 1 inchi. Adapun ukuran jaring disesuaikan dengan ukuran kolam yang akan dipanen. Dan karena umumnya Patin dijual di Pasar dalam keadaan hidup, maka dari itu wadah yang digunakan harus dibuatkan lubang kecil pada bagian sampingnya agar ada sirkulasi udara saat menempuh perjalanan.
Baca juga : Kandungan dalam ikan patin yang sangat baik bagi kesehatan manusia
Itulah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan saat akan menekuni budidaya Ikan Patin. Menurut Agroqu, budidaya ikan Patin ini sangat mudah dan menggiurkan sekali karena menjanjikan rupiah yang berlimpah. Bagaimana apakah tertarik mencobanya?