Sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) adalah sistem budidaya ikan secara intensif dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus-menerus (resirkulasi air), seperti fisika filter, biologi filter, UV, Oksigen generator untuk mengontrol dan menstabilkan kondisi lingkungan ikan, mengurangi jumlah penggunaan air dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan.
Prinsip dasar RAS yaitu memanfaatkan air media pemeliharaan secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima. Maka, teknologi ini sangat tepat bahkan untuk daerah yang memiliki sumber daya air yang sedikit dan lahan terbatas, seperti perkotaan atau wilayah padat penduduk lainnya.
Pada penerapannya sistem RAS ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu resirkulasi tertutup dan resirkulasi semi tertutup. Resirkulasi tertutup dimana air akan di daur ulang 100% oleh sistem. Sedangkan, sistem resirkulasi semi tertutup adalah ketika hanya sebagian air buangan yang di daur ulang, sehingga masih membutuhkan penambahan air dari luar.
Sistem RAS mulai diperkenalkan pada tahun 2014 oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Sejak itulah, sistem ini mulai dipakai untuk kebutuhan industri mengingat banyaknya manfaat yang RAS hasilkan.
Manfaat yang paling terasa atas penggunaan sistem RAS ini adalah peningkatan jumlah produksi yang signifikan, fleksibel dan sangat mudah disesuaikan dengan budget produksi. Namun ada faktor-faktor yang perlu kita pelajari dan pahami dalam penggunaan sistem RAS pada saat melakukan budidaya perikanan nantinya. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut:
1.Kekuatan pompa
Sisa pakan dan kotoran akan mulai mengalami dekomposisi setelah melewati 1 jam. Karenanya sedapat mungkin kotoran sudah tersedot pompa ke proses filtrasi dibawah satu jam. Akan tetapi hal itu tidaklah mungkin. Sehingga para ahli mengatakan kekuatan pompa harus melebihi kapasitas kolam. Contoh: bila volume kolam 2500 liter maka kekuatan pompa harus diatas 2500 ltr/jam. Misalkan 5000 ltr/jam.
2.Kapasitas filter
Yang menentukan kapasitas tangki filter adalah jumlah pakan ikan ke kolam dan kekuatan pompa yang digunakan. Volume kapasitas filter haruslah dapat menahan laju air agar tidak terlalu cepat agar kotoran dapat mengendap di dasar tangki filter. Makin besar debit pompa, makin dalam/makin panjang tangki filter.
3.Desain filter
Desain filter yang tepat haruslah dapat menjebak dan mengendapkan kotoran secara efektif. Secara mendasar, penyaringan kotoran adalah dengan disaring secara langsung dengan tekanan atau tanpa tekanan. Atau dengan cara melambatkan aliran air sehingga kotoran kehilangan kecepatan sehingga mengendap. Biasanya kombinasi aliran down flow (mengalir kebawah) dan up flow (mengalir ke atas) yang tepat cukup efektif mengendapkan kotoran.
Bentuk kolam sistem resirkulasi ada yang berbentuk melingkar, kubus dan persegi panjang. Akan tetapi bentuk yang ideal adalah berbentuk melingkar. Karena pada bentuk melingkar tidak ada daerah mati, jika arus dibuat berputar ikan akan terus bergerak berputar mengikuti arus. Dalam pemilihan komponen sistem filtrasi harus juga memperhitungkan kepadatan dan jenis ikan yang dipelihara.
Kunci keberhasilan sistem produksi dengan RAS (Recirculating Aquaculture System) adalah menggunakan komponen treatment air dengan biaya yang efektif dan efisien. Secara ideal, sistem resirkulasi ini akan menghilangkan kotoran padat, ammonia, nitrit, CO2, dan meningkatkan kelarutan oksigen ketika air kembali ke dalam kolam. Semakin intensive budidaya, semakin sensitive ikan yang dipelihara, maka proses yang digunakan akan semakin lengkap
Berdasar pengalaman Agroqu dalam menerapkan sistem RAS, kunci keberhasilan sistem ini adalah menggunakan komponen treatment air dengan biaya yang efektif dan efisien. Secara ideal, sistem resirkulasi ini akan menghilangkan kotoran padat, ammonia, nitrit, CO2, dan meningkatkan kelarutan oksigen ketika air kembali ke dalam kolam. Semakin intensive budidaya, semakin sensitive ikan yang dipelihara, maka proses yang digunakan akan semakin lengkap.